6 Cara Kerja Vaksin Corona Buatan Sinovac

Virus Corona atau COVID-19  dapat ditangani penularannya melalui Vaksinasi.  Vaksinasi covid-19

Klinik THT Terpadu, Malang – Tiga hari yang lalu, tepatnya Sabtu, 30 Januari 2020 setiap nakes (tenaga kesehatan) Klinik THT Terpadu divaksin dengan vaksin CoronaVac.

Vaksin CoronaVac merupakan vaksin yang telah diciptakan oleh perusahaan Sinovac di Cina. Vaksin ini adalah salah satu dari tujuh jenis vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia.

Sinovac menggunakan metode inactivated virus untuk mematikan virus sehingga vaksin tersebut tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan. Sinovac telah melakukan tahap uji klinis untuk memastikan keamanannya.

Cara Kerja Vaksin Corona Sinovac

Dirangkum dari New York Times, berikut 6 cara kerja vaksin Sinovac:

1. Terbuat dari virus corona

Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan mengambil sampel virus COVID-19 dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol, dan Swiss. Satu sampel dari China akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.

CoronaVac bekerja dengan membuat antibodi untuk melawan virus corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus.

2. Menonaktifkan virus corona

Para peneliti menumbuhkan stok besar virus COVID-19 di sel ginjal monyet. Kemudian mereka menonaktifkan virus dengan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton.

Virus COVID-19 yang tidak aktif tidak bisa lagi bereplikasi. Tetapi protein mereka tetap utuh.

Para peneliti kemudian menarik virus yang tidak aktif dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut adjuvan. Adjuvan merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.

 

3. Mendorong respons kekebalan tubuh

Karena virus corona di vaksin Sinovac sudah mati, mereka bisa disuntikkan ke tubuh manusia tanpa menyebabkan Covid-19. Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa virus yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.

 

Sel yang membawa antigen merobek virus COVID-19 dan memunculkan beberapa fragmen di permukaannya. Lalu, sel T dalam tubuh mendeteksi fragmen tersebut.

Jika fragmen cocok dengan salah satu protein sel, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.

 

4. Membuat antibodi

Jenis sel kekebalan lain, yakni sel B juga dapat menghadapi virus COVID-19 yang tidak aktif. Sel B memiliki protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada virus corona.

 

Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan menampilkan fragmen virus corona di permukaannya. Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B. Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona.

 

5. Menghentikan virus

Setelah divaksinasi dengan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh dapat merespons infeksi virus COVID-19 hidup. Sel B menghasilkan antibodi yang menempel pada virus corona dan mencegah virus memasuki sel. Jenis antibodi lain dapat memblokir virus dengan cara lain.

6. Mengingat virus

Setelah divaksinasi, sistem kekebalan tubuh memiliki sel khusus yang disebut sel B yang mungkin menyimpan informasi tentang virus COVID-19 selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.

 

Referensi :

https://www.nytimes.com/interactive/2020/health/sinovac-covid-19-vaccine.html

Bagikan artikel ini

vaksin influenza

Artikel Terbaru

Berlangganan Artikel Kesehatan THT

Dapatkan update artikel seputar kesehatan THT terbaru di sini.